SINJAI,ONLINE.KASUS.COM – TERNYATA di Kab.Sinjai masih ada jalan Kabupaten yang menggunakan jembatan kelapa, kondisi di kabupaten ini,masih sangat memprihatingkan.
Dimana jalan tersebut adalah jalan Kabupaten, yang menghubungkan dusun Manubbu dengan dusun Tapillasa, serta dusun Tangkulu dan desa Bonto kecamatan Sinjai Tengah.
Pada hal, awal pemerintahan Bupati Sinjai, Andi Seto Gadhista Asapa, pada Oktober 2019 lalu,atas nama pemerintah Kab.Sinjai telah melakukan akad pinjaman Daerah bersama dengan PT.Bank Sulselbar sekitar kurang lebih Rp 185 miliar, untuk Menunjang pembangunan infrastruktur jalan di Bumi Panrita Kitta.
“Namun hingga berakhir masa jabatannya,bukannya saja jabatan yang di tinggalkan,juga diduga menyisahkan utang daerah serta jembatan kelapa yang cukup meresahkan dan membahayakan keselamatan warga”.
Kemana anggaran Rp 185 miliar pinjaman pemerintah Kabupaten,untuk pembangunan infrastruktur jalan yang juga jadi beban utang masyarakat desa Patongko,pada hal tak setetes aspal pun menetes dijalan utama warga, yang merupak akses ekonomi masyarakat daerah ini.ujar salah satu warga Desa Pattongko pada wartawan media ini.yang tak bersedia di mediakan namanya.
Sementara itu,Kepala desa Pattongko Sinjai Tengah Sulaiman yang di temui wartawan media ini di kantornya baru-baru ini,menjelsakan bahwa jembatan kelapa yang berada diperbatasan dusun Manubbu dan Dusun Tapillasa,sudah ada sekitar kurang lebih 3 tahun,dan setiap 6 bulan harus diganti karena dikwatirkan rubuh yang dapat menelan korban jiwa, melalui swadaya masyarakat, mebuat kelapa masyarakat di daerah ini sudah hampir punah.
Pada hal setiap menjelang penetapan anggaran APBD selalu diusulkan melalui musyawarah perencanaan pembangunan (MUSREMBANG) baik tingkat desa maupun di tingkat kecamatan. Namun disayangngnya ditingkat kabupaten usulan tersebut diabaikan,karena diduga kurangnya perhatian pemerintah kabupaten,bersama sejumlah anggota DPRD yang ada di wilayah pelihan Sinjai Tengah,tak mampu memperjuangkan hak-hak dan kepentingan dan keselamatan desa Pattongko.
Namun demikian,ujar Sulaiman,salaku pemerintah Desa,tak hentinya terus memperjuangkan hak masyarakat,kendati usulan tak lolos melalui MUSREMBANG,iya tetap berusaha karena kondisi ini sangat mendesak. Dan iya sudah layangkan surat permohonan perbaikan Jembatan/plat Duiker serta rehabilitasi sejumlah talud ke Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang (PUPR) Kab.Sinjai.yang membidangi jalan dan jembatang.
Permohonan ini didasarkan pada kondisi infrastruktur di Desa Pattongko yang saat ini sangat memprihatinkan.
Kondisi ini sangat membahayakan keselamatan warga dan mengganggu aktivitas masyarakat, terutama dalam hal transportasi hasil pertanian yang merupakan sumber utama penghidupan warga Desa Pattongko.
Selain itu, talud yang ada saat ini telah mengalami kerusakan yang cukup parah akibat kondisi jalan ekstrem dan usia infrastruktur yang sudah tua.
Kondisi ini telah menyebabkan terjadinya longsor yang mengancam keselamatan warga serta kerusakan pada jalan desa, yang mengakibatkan terganggunya akses transportasi masyarakat.
Oleh karena itu, kami sangat berharap agar Dinas PUPR Kabupaten Sinjai dapat segera melakukan survei dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk pembangunan plat duiker dan rehabilitasi talud di Desa Pattongko.
Hal ini demi menjaga keamanan dan kesejahteraan masyarakat serta kelancaran aktivitas perekonomian di desa kami.Ujar Sulaiman Kades Patonggko Sinjai tengah pada wartawan media ini.(Th/sh)