PAREPARE – Kinerja keuangan Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PAM) Tirta Karajae, kota Parepare menunjukkan tren positif di awal tahun 2025. Saat ini, perusahaan daerah tersebut mencatatkan saldo kas senilai Rp.20 miliar, dengan total aset mencapai Rp115 miliar, senin (6/1/2025).
Direktur PAM Tirta Karajae, Andi Firdaus Djollong mengungkapkan, bahwa dari total aset senilai Rp.115 miliar itu, Rp.79 miliar di antaranya merupakan penyertaan modal dari pemerintah daerah. Berarti sekitar Rp40 miliar adalah hasil keringat dan investasi dari PDAM (PAM) Parepare. Terkait isu kerugian yang menyebabkan belum adanya pemberian deviden ke pemerintah daerah, bahwa hal tersebut bukan disebabkan oleh beban operasional yang tinggi.
“Pendapatan kami sekitar Rp.40 miliar, sedangkan belanja operasi hanya sekitar Rp33 miliar. Sayapun menekankan, kerugian yang tercatat dalam laporan keuangan lebih disebabkan oleh faktor administratif, yaitu beban penyusutan sekitar Rp10 miliar dan beban penyisihan piutang senilai Rp.2 miliar. Jadi kerugian ini lebih banyak disebabkan, karena beban penyusutan dan beban penyisihan piutang yang secara administrasi harus dimasukkan dalam laporan keuangan, “Tutupnya. (*)