BARRU, ONLINEKASUS.COM — Pemerintah Kabupaten Barru menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Pelaksanaan Festival Budaya To Berru XIV dan Festival Lontara 2025 di Ruang Rapat Bupati, Lantai 5 Mal Pelayanan Publik (MPP) Barru, Jumat (24/10). Rapat tersebut dibuka secara resmi oleh Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Barru, Abubakar, S.Sos., M.Si.
Dalam sambutannya, Abubakar menyampaikan apresiasi kepada Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Wilayah XV Makassar atas dukungan dan sinergi dalam pelaksanaan festival tahun ini yang menggabungkan dua agenda budaya besar.
> “Terima kasih kepada Ibu Rosiana dan jajaran BPNB Wilayah XV Makassar yang terus mendukung pelestarian budaya daerah kita,” ujar Abubakar.
Menurutnya, kolaborasi dua festival tersebut merupakan hasil komunikasi intens antara Pemerintah Kabupaten Barru dan Kementerian Kebudayaan, yang juga memberikan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan festival, termasuk dalam instalasi cahaya dan tata artistik.
Festival kolaboratif ini akan menghadirkan pertunjukan dramatik dengan 150 penari binaan BPNB Wilayah XV Makassar. Abubakar menambahkan, kerja sama ini merupakan lanjutan dari dukungan BPNB terhadap berbagai kegiatan kebudayaan di Barru sejak masa pandemi, termasuk program di Pulau Dutungan.
Sementara itu, Direktur Pengembangan Budaya Digital Kementerian Kebudayaan, Andi Syamsu Rijal, menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mengembangkan festival budaya. Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program nasional untuk mendukung Ilagaligo sebagai Warisan Dunia, dengan Museum Colliq Pujie sebagai salah satu rujukan utama.
Selain membahas teknis pelaksanaan, rakor juga menyoroti beberapa agenda penting, seperti pengangkatan Aksara Lontara ke tingkat nasional dan internasional, workshop digital budaya, serta pertunjukan tari kolosal bertema lokalitas.
> “Barru memiliki potensi besar menjadi pusat studi Lontara, mengingat Ilagaligo lahir di tanah ini melalui sosok Colliq Pujie,” ungkap Andi Syamsu Rijal.
Festival Budaya To Berru XIV dan Festival Lontara dijadwalkan berlangsung selama lima hari, dengan rangkaian acara meliputi malam pembukaan, tiga malam pertunjukan utama, dan malam penutupan kolaboratif.
> “Kami berharap festival ini menjadi ruang apresiasi bagi para pelaku seni dan masyarakat Barru dalam menjaga warisan budaya,” tambah Abubakar.
Dukungan juga datang dari Balai Pelestarian Nilai Budaya Makassar melalui Putri Permatasari, S.I.Kom, yang menegaskan kesiapan mendukung pelaksanaan festival secara teknis dan logistik.
Dengan dukungan lintas lembaga, Festival Budaya To Berru XIV dan Festival Lontara 2025 diharapkan menjadi momentum penting dalam memperkuat identitas dan kebanggaan budaya masyarakat Barru.
Rakor tersebut turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, di antaranya Perwakilan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX Irwan Sahabuddin, S.Kom., M.Tr.AP, Hj. Rosdiana, S.Kom, Plt. Kepala Dinas Pendidikan/Ketua TP PKK Barru A. Milawaty, S.Sos, Plt. Kepala Bapenda Hj. Andi Hilmanida, S.STP., M.Si, perwakilan Polres Barru AIPTU Samsul Bahri, para pimpinan OPD, serta ketua-ketua sanggar seni di Kabupaten Barru.(br)




















