WAJO, ONLINEKASUS.COM — Pemerintah Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, terus menguatkan nilai-nilai keagamaan di tengah masyarakat. Bupati Wajo Andi Rosman bersama Wakil Bupati dr. Baso Rahmanuddin memimpin langsung pelaksanaan Salat Dhuha berjemaah di Masjid Raya Akhsanul Jamiah Paria, Kecamatan Majauleng, Kamis (23/10/2025).
Kegiatan ini menjadi bagian dari implementasi visi “Wajo Religius” yang menekankan pentingnya spiritualitas, kebersamaan, dan keharmonisan sosial di lingkungan pemerintahan maupun masyarakat umum.
Melalui Surat Edaran Nomor 400.8/1886/Setda, Bupati Wajo mengimbau seluruh lapisan masyarakat untuk melaksanakan Salat Dhuha berjemaah secara rutin, baik di kantor, sekolah, maupun masjid terdekat.
“Gerakan ini bertujuan mempererat silaturahmi serta meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT,” ujar Bupati Andi Rosman.
Dalam surat tersebut, seluruh Kepala Perangkat Daerah diminta menggerakkan ASN dan Non-ASN di lingkungannya untuk ikut serta. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan juga diinstruksikan mengkoordinasikan pelaksanaan Salat Dhuha di sekolah-sekolah, melibatkan guru dan siswa.
Sementara itu, para Camat, Lurah, dan Kepala Desa diimbau mengorganisir kegiatan serupa di wilayah masing-masing dengan melibatkan unsur Forkopimcam, KUA, MUI Kecamatan, Kepala Puskesmas, serta masyarakat luas.
Untuk memperluas jangkauan partisipasi, pemerintah daerah juga menyiapkan opsi pelaksanaan daring melalui Zoom Meeting.
Bupati Andi Rosman menegaskan bahwa kegiatan ini tidak sekadar rutinitas ibadah, melainkan langkah konkret membangun karakter religius masyarakat Wajo.
“Ini merupakan wujud nyata komitmen Pemerintah Kabupaten Wajo dalam memajukan nilai-nilai spiritual dan memperkuat harmoni sosial,” paparnya.
“Mari kita jadikan momen ini sebagai langkah bersama untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mempererat kebersamaan,” sambungnya.
Pada kesempatan yang sama, Pemerintah Kabupaten Wajo juga menyerahkan bantuan hibah sebesar Rp50 juta kepada pengurus Masjid Raya Akhsanul Jamiah Paria untuk mendukung pembangunan dan pemeliharaan rumah ibadah tersebut.
Kegiatan ini turut dihadiri unsur Forkopimda, kepala OPD, tokoh agama, dan tokoh masyarakat, yang bersama-sama memaknai gerakan ini sebagai simbol kebangkitan spiritual masyarakat Wajo.(sh)


















