Pj Wali Kota Parepare, Resmi Menyampaikan LKPJ 2023 ke DPRD 

PAREPARE – Penjabat Wali Kota Parepare, Akbar Ali, resmi menyerahkan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Wali Kota tahun anggaran 2023 ke DPRD dalam rapat paripurna DPRD Parepare, senin (18/3/2024).

Rapat paripurna di pimpin Ketua DPRD Parepare, Kaharuddin Kadir, di dampingi dua Wakil Ketua, Tasming Hamid dan M. Rahmat Sjamsu Alam, serta di hadiri anggota dewan secara kuorum. Dari eksekutif hadir Sekda Kota Parepare, Muh Husni Syam, staf Ahli, Asisten, para Kepala SKPD dan jajaran pejabat lingkup Pemkot Parepare.

Hal tersebut di ungkapkan oleh Pj Wali Kota Akbar Ali mengatakan, penyerahan LKPJ (Laporan Keterangan Pertanggungjawaban) ini merupakan akumulasi capaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan triwulan pertama, sampai triwulan ketiga tahun anggaran 2023 oleh Wali Kota dan Wakil Wali Kota Parepare masa jabatan 2018 – 2023, serta capaian kinerja saya selaku Pj Wali Kota Parepare pada triwulan ke empat tahun anggaran 2023. Dalam Undang – undang, juga di sebutkan bahwa Kepala Daerah mempunyai kewajiban memberikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

Akbar Ali mengemukakan, tujuan utama kami untuk laporan ini, untuk memenuhi prinsip akuntabilitas kinerja penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan. Sehingga masyarakat melalui DPRD, dapat melakukan penilaian terhadap kinerja Pemkot Parepare yang sudah di capai. Muatan LKPJ mulai pada visi, misi, strategi, kebijakan dan prioritas pembangunan daerah, gambaran umum daerah, serta realisasi keuangan.

Akbar Ali menekankan, kemudian kebijakan perubahan penjabaran keuangan daerah, penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, kebijakan strategis, serta tindak lanjut rekomendasi DPRD tahun sebelumnya dan penyelenggaraan tugas pembantuan. Kebijakan umum pengelolaan keuangan daerah, khususnya pada sektor pendapatan daerah di arahkan pada pengembangan manajemen pendapatan daerah dengan prinsip profesionalitas, efisiensi dan transparan. Termasuk peningkatan kualitas pelayanan, dengan mengembangkan konsep pelayanan yang berbasis teknologi informasi (TI).

“Penyesuaian target pendapatan daerah, dengan mempertimbangkan kebijakan anggaran pemerintah, dinamika kondisi perekonomian nasional/regional, serta simulasi potensi riil berdasarkan perkembangan kondisi perekonomian masyarakat. Sedangkan pengelolaan belanja daerah di arahkan untuk dititikberatkan pada pemulihan ekonomi, pemenuhan standar pelayanan minimal pada urusan wajib pelayanan dasar, meningkatkan alokasi belanja pada sektor – sektor strategis, untuk mendorong pertumbuhan, pemerataan, perluasan investasi, kesempatan kerja, serta program dan isu – isu strategis, dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, “Tuturnya. (*)