PAREPARE – Pemerintah Kota Parepare, melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) menjaring dan mengidentifikasi permasalahan, serta potensi isu aktual terkait pembangunan jangka menengah di Parepare, kamis (27/6/2024)
Penjaringan isu ini, dalam rangka penyusunan rancangan teknokratik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Parepare 2025 – 2029. Selain menjaring masukan secara langsung melalui Focus Group Discussion (FGD), dengan mengundang para pemangku kepentingan dan berbagai elemen masyarakat, Pemkot juga meminta masukan melalui online.
Dalam FGD penyusunan rancangan teknokratik RPJMD di Ruang Data Kantor Wali Kota Parepare, Kepala Bappeda Parepare, Zulkarnaen Nasrun mengatakan, penyusunan rancangan teknokratik ini merupakan rancangan awal, sebelum masuk visi misi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Parepare terpilih periode 2024 – 2029. Jadi penyusunan ini, untuk mempertemukan apa keinginan Wali Kota terpilih nanti dengan rancangan teknokratik. Supaya jangan ada janji politik yang tidak konek, dengan apa yang di susun dan semua janji politik bisa searah dengan RPJMD.
Sementara Ketua KONI, Fadly Agus Mante menyatakan, untuk mengusulkan tentang Perda Keolahragaan, serta penetapan lokasi sport center. Saya juga memberi masukan terkait jalur transportasi, khususnya akses truk ke dalam kota dan pelabuhan. Bongkar muat truk di pelabuhan itu perlu di pikirkan akses jalannya, kemudian kelas jalan harus di klasifikasikan di Parepare. Saya juga mengusulkan untuk optimalkan sistem di gitalisasi dalam penyebarluasan Perda, agar tersosialisasi dengan masif ke seluruh lapisan masyarakat.
Sedangkan Kepala Bidang Kesetaraan Gender Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Parepare, Sriyanti Ambar menyampaikan, saya memberi masukan tentang masalah ketimpangan gender, perlunya Perda tentang pencegahan kekerasan seksual, termasuk masalah kesiapsiagaan bencana. Perlu perhatian SKPD terkait untuk maping kesiapsiagaan bencana, mulai dari kesiapan SDM, sarana prasarana, hingga kebutuhan korban terdampak khususnya dari kalangan difabel, perempuan dan lansia.
Pemkot Parepare juga meminta partisipasi masyarakat secara luas untuk memberikan masukan terkait dengan isu/permasalahan pembangunan Parepare lima tahun ke depan sebagai bahan penyusunan dokumen Teknokratik RPJMD 2025-2029, yang dapat dilakukan secara online melalui link https://bit.ly/identifikasiisu_parepare. (*)