PAREPARE – Pemerintah Kota (Pemkot) Parepare, dalam hal ini Dinas Ketahanan Pangan kembali bekerjasama dengan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Selatan, menggelar kegiatan Gerakan Pangan Murah/Bazar Pangan Murah untuk Juli 2024. Kegiatan di gelar pada pelataran Komplek Islamic Centre, kota Parepare, senin (22/7/2024).
Kegiatan ini di hadiri oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan Parepare, Muhammad Idris mewakili Penjabat Wali Kota Parepare, Akbar Ali, forkopimda, camat Ujung Muhammad Yusuf Azis dan jajaran terkait Pemkot Parepare.
Mewakili Pj Wali Kota Akbar Ali, Muh Idris mengatakan, kegiatan ini menjadi program Dinas Ketahanan Pangan Sulsel berkolaborasi, dengan Pemkot Parepare dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan. Kegiatan ini sebagai bentuk kehadiran pemerintah, dalam memastikan kebutuhan pangan masyarakat terpenuhi dengan harga terjangkau. Pelaksanaan Gerakan Pangan Murah/Bazar Pangan Murah, sebagai wujud responsif Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan yang di laksanakan oleh Pemerintah Kota Parepare, kami harapkan dapat tepat sasaran.
“Pak Camat dan Pak Lurah, di minta untuk memantau agar pelaksanaannya sukses dan di rasakan oleh masyarakat. Kegiatan ini adalah langkah responsif untuk pengendalian inflasi, Karena itu kami ingin Gerakan Pangan Murah/Bazar Pangan Murah tepat sasaran, harus sukses dan betul – betul menyentuh masyarakat lapisan bawah. Marilah kita selalu tingkatkan intensitas, pelaksanaan Gerakan Pangan Murah/ Bazar Pangan Murah. Hal ini, merupakan langkah untuk menjaga keterjangkauan harga pangan, meningkatkan daya beli masyarakat, serta mengendalikan inflasi daerah, “Tutur Idris.
Ada beragam komoditas dengan harga murah di tawarkan dalam kegiatan tersebut, seperti beras medium seharga Rp.57 ribu per 5 kg, cabai rawit Rp.48 ribu per kg, bawang merah Rp.25 ribu per kg, bawang putih Rp.38 ribu per kg, telur Rp.45 ribu per rak, daging ayam Rp.100 ribu per 3 ekor, minyak goreng Rp.14 ribu per liter, serta ada juga aneka sayur, buah dan pangan olahan.
Gerakan Pangan Murah ini di dukung oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Parepare, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian Kelautan dan Perikanan (PKP), Bulog dan para mitra termasuk Kopi (Kios Pengendali Inflasi). (*)