“Kritik Terhadap Pemerintah: Masyarakat Soppeng Curigai Kegagalan di Sektor Pertanian”

Soppeng, onlinekasus.com – Masyarakat Soppeng berbondong-bondong berbelanja murah di gerakan pangan murah yang diselenggarakan oleh pemerintah kabupaten Soppeng dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan serta pengendalian inflasi menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN). Acara ini berlangsung dari hari Rabu hingga Kamis, tanggal 6 hingga 7 Maret 2024, di halaman Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Soppeng, Jalan Attang Benteng Nomor 5, Watansoppeng.

Daftar Harga Barang:
Bawang Merah: Rp 25.000/kg
Bawang Putih: Rp 35.000/kg
Beras: Rp 52.000/5kg
Telur: Rp 53.000/rak
Minyak Kita: Rp 13.000/ltr
Minyak Alif: Rp 31.000/2 ltr
Minyak Panah Mas: Rp 16.500/ltr
Minyak Kunci Mas: Rp 33.000/2 ltr
Gula Pasir: Rp 16.500/kg
Minyak INL: Rp 14.000/pouch
Tepung Terigu Kompas: Rp 9.500/kg
Tepung Terigu 2 Pedang: Rp 7.750/kg
Cabe Merah: Rp 45.000/kg
Cabe Rawit: Rp 25.000/kg

Salah seorang warga yang berbelanja di pasar murah tersebut mengungkapkan bahwa tingginya minat masyarakat untuk berbelanja murah, terutama beras, menimbulkan dugaan bahwa pemerintah gagal dalam mengelola sektor pertanian. Meskipun demikian, pemerintah berhasil melaksanakan kegiatan gerakan pangan murah ini dengan sukses, yang bertujuan untuk stabilisasi pasokan dan harga pangan serta pengendalian inflasi menjelang HBKN. Kamis, 7 Maret 2024.

Tingginya partisipasi masyarakat dalam acara ini mencerminkan kesadaran akan pentingnya upaya stabilisasi harga pangan dan pengendalian inflasi. Meskipun terdapat kritik terhadap kebijakan pemerintah di sektor pertanian, namun adanya upaya nyata seperti gerakan pangan murah memberikan harapan akan kemajuan di masa depan.

Editor: Ariyanto