Ketua Pernefri Korwil Sulawesi Supervisi, di RSUD Andi Makkasau Parepare

PAREPARE – Ketua Persatuan Nefrologi Indonesia (Pernefri) Korwil Sulawesi, Prof. Dr. dr. Haerani Rasyid, melakukan supervisi yang penting di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Andi Makkasau Parepare, rabu (17/4/2024).

Pernefri Korwil Sulawesi yang meliputi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Maluku, Papua, Papua Barat dan Papua Barat Daya.

Ketua Persatuan Nefrologi Indonesia (Pernefri) Korwil Sulawesi, Haerani Rasyid mengatakan, tujuan dari supervisi ini adalah untuk memastikan penyediaan tenaga konsultan Ginjal Hipertensi yang berkualitas di RSUD Andi Makkasau Parepare. Ini upaya meningkatkan pelayanan kesehatan terutama di bidang nefrologi, supervisi menjadi salah satu langkah yang penting. Dengan melakukan supervisi, saya ingin memastikan bahwa menajemen RS Andi Makkasau Parepare memenuhi standar yang di tetapkan, dalam penyediaan tenaga konsultan Ginjal Hipertensi.

Lanjut Haerani Rasyid menjelaskan, supervisi ini melibatkan evaluasi menyeluruh terhadap unit Hemodialisis di RS Andi Makkasau Parepare, salah satu aspek yang di evaluasi yakni tenaga perawat yang mempunyai sertifikat dan skill yang mumpuni. Antaranya, sarana ruangan yang sesuai dengan standar medis. Aspek – aspek yang dievaluasi termasuk kualifikasi tenaga medis, peralatan medis, prosedur operasional standar dan kepatuhan terhadap regulasi terkait. Saya juga memberikan arahan dan rekomendasi, untuk perbaikan dan peningkatan layanan nefrologi di RSUD Andi Makkasau Parepare.

“Dengan demikian, supervisi ini tidak hanya bertujuan untuk menilai keadaan saat ini, tetapi juga untuk memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di wilayah tersebut. Komitmen untuk meningkatkan pelayanan kesehatan nefrologi, merupakan bagian integral dari misi PERNEFRI. Melalui supervisi seperti ini, PERNEFRI Korwil Sulawesi berupaya aktif dalam mendukung pengembangan sistem kesehatan yang inklusif dan berkualitas, terutama dalam hal penanganan penyakit ginjal di wilayah tersebut, “Tutupnya. (*)