SOPPENG, ONLINEKASUS.COM – Kasus pembunuhan yang menimpa putra Ambo Asse, yang diduga pembunuhan, hingga saat ini belum mendapatkan kepastian hukum dari aparat penegak hukum setempat. Setelah sembilan tahun berlalu, Ambo Asse masih berjuang mencari keadilan atas kematian tragis putranya.
Kejadian tersebut terjadi pada tanggal 29 September 2014, pukul 00.03 subuh, ketika Ambo Asse menerima telepon dari menantunya, Irase (25), yang berasal dari istri anaknya, Ambo Angka. Irase mengungkapkan bahwa suaminya telah meninggal dunia akibat bunuh diri dengan cara memotong lehernya sendiri menggunakan sebilah parang di sebelah rumah.
Setelah menerima kabar tersebut, Ambo Asse merasa bingung dan sedih. Ia berkata dalam hati, “Mengapa anak saya bisa bunuh diri? Selama ini saya tidak mengetahui adanya masalah yang dihadapi oleh anak saya,” ujarnya dengan penuh kesedihan.
Ambo Asse kemudian menambahkan bahwa setelah jenazah putaranya diperiksa secara otopsi, hasilnya menunjukkan bahwa anaknya tidak bunuh diri. Pada saat itu pihak Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan telah memberikan penjelasan tersebut.
Meskipun kasus ini telah ditangani oleh Polsek Batu-Batu sembilan tahun yang lalu, namun sampai saat ini belum ada kepastian hukum yang diperoleh. Ambo Asse berharap agar Polres Soppeng dapat mengambil alih kasus pembunuhan anak-anaknya, Ambo Angka, untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut dan penangkapan terhadap pelaku pembunuhan tersebut.
Ambo Asse menyampaikan, “Kami selaku orang tua korban berharap agar kasus ini dapat diambil alih oleh Polres Soppeng untuk mengungkap kebenaran dan menangkap pelaku yang telah membunuh anak saya.” Selasa, 18 Juli 2023.
Kasat Reskrim Polres Soppeng, Iptu Ridwan, SH, MH, ketika dikonfirmasi, menyatakan bahwa permintaan akan mengambil alih kasus ini dan membentuk tim khusus untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.
“Sudah koordinasi antara Polsek Batu-batu dan Polres Soppeng untuk melaksanakan gelar perkara di Polres Soppeng,” ungkap Iptu Ridwan.
Dengan pengambilan alih kasus ini oleh Polres Soppeng, diharapkan dapat memberikan harapan baru bagi Ambo Asse dan keluarga untuk mendapatkan keadilan atas pembunuhan putra mereka. Tim penyelidik yang baru dibentuk diharapkan dapat mengungkap fakta-fakta tersembunyi dan mengidentifikasi pelaku pembunuhan tersebut, membawa mereka ke pengadilan, dan memberikan keadilan bagi korban dan keluarganya.
Kasus ini menjadi peringatan akan pentingnya menyelesaikan setiap kasus kejahatan dengan adil dan tuntas, sehingga masyarakat dapat mempercayai sistem peradilan yang ada dan merasa aman dalam kehidupan sehari-hari.