Soppeng, onlinekasus.com — Sejumlah wartawan dari berbagai media di Kabupaten Soppeng resmi membentuk wadah baru yang dinamakan Forum Komunikasi Jurnalis (FKJ). Pembentukan forum ini dilakukan dalam sebuah pertemuan santai namun strategis di Warkop Triple F, Watansoppeng, Sulawesi Selatan, pada Senin (8/12/2025).
Latar Belakang & Tujuan
Ide pembentukan FKJ digagas oleh jurnalis senior Andi Agus PH Rauf, yang kemudian ditetapkan sebagai salah satu penggagas utama. Menurut Rauf, FKJ hadir sebagai ruang komunikasi dan diskusi bagi para jurnalis — untuk membahas berbagai isu terkait kerja jurnalistik, meningkatkan kapasitas, dan menyegarkan kembali pemahaman tentang kaidah serta etika profesi.
Dia menegaskan bahwa FKJ bukan organisasi pers seperti Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Jurnalis Online Indonesia (JOIN), atau Ikatan Wartawan Online (IWO). FKJ hanya sebuah “ruang diskusi terbuka” bagi seluruh wartawan — tanpa membatasi pada satu afiliasi media — untuk saling bertukar pikiran dan memperkuat kualitas jurnalistik.
Menurut Rauf, di tengah dinamika media saat ini, profesi jurnalis perlu menjaga profesionalisme — baik dalam teknik penulisan berita, pemahaman kode etik, maupun dalam menjalankan fungsi kontrol terhadap kebijakan publik. FKJ diharapkan membantu “mengembalikan marwah wartawan sebagai pilar informasi yang kredibel.”
Rauf menyebut bahwa jurnalis memiliki empat fungsi penting dalam masyarakat: fungsi kontrol, fungsi pendidikan, fungsi hiburan, dan fungsi sebagai bagian dari lembaga ekonomi. Karena itu, menjaga integritas dan kualitas pemberitaan menjadi krusial.
Struktur Awal & Keanggotaan
Dalam pertemuan awal, para wartawan yang hadir menyepakati struktur presidium sementara, dengan komposisi:
Koordinator: Andi Agus PH Rauf, SE
Anggota presidium: Agusnawan Iskandar; Herwan, SH., M.Si
Mereka juga menyepakati masa jabatan koordinator selama 2 tahun.
Ke depan, FKJ direncanakan akan didaftarkan secara resmi melalui akta notaris, untuk memperkuat legalitasnya sebagai organisasi jurnalistik.
Keanggotaan FKJ saat ini berasal dari beragam media lokal dan regional — baik media cetak, daring maupun independen. Beberapa di antaranya: Mediata, Pojoktimur, SwaraIndependen.com, DBS.news, Denews.id, Bugissulsel.com, Beritarepublik.com, Wartasulselnews.com, Okita.news, Treninfo.com, Soppengpos.com, RSSnews.id, OnlineKasus.com , dan Kabartujuhsatu.news.
Pembentukan FKJ membawa sejumlah arti dan harapan bagi dunia jurnalistik di Soppeng, antara lain:
Penguatan solidaritas wartawan: Dengan wadah bersama, wartawan dari berbagai media bisa saling mengenal, berjejaring, dan bekerjasama — menjembatani perbedaan afiliasi media.
Peningkatan profesionalisme & etika: FKJ bisa menjadi forum evaluasi bersama — membahas praktik jurnalistik, berbagi pengalaman, serta meneguhkan pemahaman kode etik, demi menyajikan informasi yang kredibel dan berkualitas.
Peran kontrol sosial yang lebih kuat: Sebagai pilar informasi, wartawan punya tugas untuk mengawasi kebijakan publik, penyelenggaraan pemerintahan, dan aspirasi masyarakat — FKJ diharapkan bisa memperkuat peran ini secara kolektif.
Ruang dialog dan kolaborasi lintas media: FKJ bisa jadi wadah pelatihan, peliputan bersama, atau diskusi isu lokal/regional — sehingga pemberitaan bisa lebih komprehensif dan inklusif.
Dengan dibentuknya FKJ, para wartawan di Kabupaten Soppeng menunjukkan inisiatif untuk memperkuat kualitas, etika, dan peran sosial media serta jurnalisme lokal. Meskipun bukan organisasi pers resmi, FKJ diharapkan bisa menjadi tumpuan bagi wartawan untuk saling mendukung, belajar, dan berkolaborasi — agar jurnalistik di Soppeng terus berkembang sebagai pilar informasi dan kontrol sosial yang kredibel.
Secara simbolis, FKJ menandakan komitmen para jurnalis lokal untuk menjaga marwah profesi, membangun solidaritas, serta memperkuat kontribusi mereka terhadap masyarakat dan pemerintahan setempat.












