PAREPARE – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Parepare, Yasser Latief turut menyoroti kinerja BPJS Kesehatan. Sejumlah kebijakannya di anggap merugikan masyarakat dan pasien, sabtu (18 /2/2023).
“Pertama, saya meminta BPJS Kesehatan segera mengcover layanan Catheterization Laboratory atau Cath Lab di RS Andi Makkasau. Alatnya sudah kita beli sejak tahun lalu, tetapi BPJS belum meng-cover biayanya. BPJS belum membuka kerjasama layanan cathlab, karena tidak ada dokter spesialis jantung dan pembuluh darah subspesialisasi kardiologi intervensi yang purna waktu di RS ini. Ini juga menjadi PR, bagi manajemen RS Andi Makkasau, “Kata Yasser, saat mengunjungi Kantor BPJS Kesehatan belum lama ini.
Lanjut Yasser Latief menyatakan, ini sangat penting, untuk segera di perhatikan. Sebab pasien jantung di RSAM cukup tinggi, rata – rata mencapai 50 pasien rawat inap dan rawat jalan. Untuk sistem rujukan berjenjang yang selama ini menjadi keluhan masyarakat, juga kami pertanyakan. Ada RS yang berlebihan pasien, sedangkan lainnya justru sepi. Akibatnya mutu layanan, sangat turun. Kami dari komisi 2 DPRD Parepare, juga meminta supaya layanan berjenjang ini di hapus, agar semua RS merata menerima pasien dan kualitas layanan juga bisa meningkat. Hal lain yang saya sampaikan, yakni Klaim pending RSAM yang belum di bayar oleh BPJS, konsistensi dalam penerapan Universal Health Coverage (UHC).
BPJS menerima baik apa yang di sampaikan Komisi 2 dan berjanji untuk segar menindaklanjutinya.
“Kami ke sini membawa aspirasi masyarakat Parepare, untuk mendapatkan layanan kesehatan yang baik dan berkualitas. Karena itu saya minta kepada BPJS pusat, kalau bisa di permudah jangan di persulit. Jangan di balik menjadi kalau bisa di persulit, kenapa tidak di permudah. Karena terus terang, seperti itu kesannya kalau kami berurusan dengan BPJS Parepare, “Tutupnya. (*)