Sinjai Online.Kasus.Com – Sudah empat tahun berlalu sejak kejadian longsor yang merusak akses jalan poros Bonto Salama menuju Desa Arabika, Kecamatan Bontocani. Namun hingga kini, belum ada perbaikan nyata dari pihak terkait. Kondisi ini memicu keresahan mendalam warga di tiga desa terdampak: Bonto Salama, Terasa, dan Turungan Baji.
Berangkat dari kekhawatiran akan terulangnya bencana serupa—terlebih dengan meningkatnya curah hujan akhir-akhir ini—warga Desa Bonto Salama menggelar musyawarah yang berlangsung di sebuah warung kopi setempat. Dalam pertemuan tersebut hadir tokoh masyarakat, tokoh pemuda, serta perwakilan warga yang membahas langkah konkret yang bisa segera dilakukan.
Hasilnya, warga sepakat untuk menggalang dana swadaya guna memperbaiki jalan yang menjadi urat nadi penghubung antar desa tersebut. Hingga awal Juli, terkumpul dana sebesar kurang lebih Rp20 juta, ditambah sumbangan material dari beberapa pengusaha lokal yang turut peduli terhadap kondisi infrastruktur desa.
Pada hari Rabu, 9 Juli 2025, warga secara bergotong royong turun langsung memperbaiki jalan yang rusak. Aksi kolektif ini menjadi simbol kuat solidaritas dan kepedulian masyarakat terhadap kebutuhan bersama, sekaligus bentuk protes diam atas lambannya respons dari pihak berwenang.
Tokoh masyarakat Bonto Salama berharap pemerintah segera turun tangan, agar akses jalan yang sangat vital ini bisa diperbaiki secara permanen dan tahan terhadap cuaca ekstrem, demi kelancaran mobilitas dan keselamatan warga di masa mendatang.
