Warga Keluhkan Kurangnya Transparansi dalam Kegiatan Pengerasan Jalan Tani di Dusun Paroto

SOPPENG, ONLINEKASUS.COM — Kegiatan pengerasan jalan tani Bulu Sebong di Dusun Paroto, yang menggunakan anggaran sebesar Rp. 75.740.000 dari Dana Desa (DDS) tahun 2024, menuai keluhan dari warga. Proyek ini dilaksanakan secara swakelola oleh Tim Pengelola Kegiatan (TPK) Desa Paroto dengan panjang pengerjaan mencapai 750 meter. Meski demikian, warga menyampaikan keluhan terkait transparansi pelaksanaan kegiatan ini, terutama karena papan informasi proyek tidak mencantumkan nilai Rencana Anggaran Biaya (RAB).

oppo_2

Seorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya kepada tim media mengungkapkan kekhawatirannya. “Kegiatan pengerasan jalan tani Bulu Sebong ini kami nilai tidak transparan karena di papan informasi tidak tertera nilai anggaran RAB. Kami berharap ada pengawasan yang ketat sampai kegiatan ini selesai, agar pelaksana kegiatan tidak bertindak seenaknya,” ujar warga tersebut. Minggu, 1 September 2024.

Ketiadaan informasi detail mengenai anggaran di papan proyek memicu kekhawatiran warga. Mereka merasa perlu adanya keterbukaan dari pihak pelaksana, TPK Desa Paroto, terkait penggunaan dana yang bersumber dari Dana Desa tersebut. “Kami ingin tahu ke mana dan bagaimana dana itu digunakan. Jangan sampai terjadi penyalahgunaan anggaran,” tambah warga lainnya.

Saat dimintai konfirmasi oleh tim media ini, salah satu anggota TPK Desa Paroto yang enggan disebutkan namanya menyatakan bahwa di Dusun Paroto memang ada dua lokasi pengerasan jalan tani yang sedang dikerjakan. “Satu lokasi dengan anggaran sekitar 30 juta lebih, dan satu lagi 75 juta lebih. Jadi total anggaran untuk kedua kegiatan tersebut lebih dari 100 juta,” jelasnya.

Ia juga menambahkan bahwa ketebalan pengerasan jalan mencapai 15 cm dengan lebar 3 meter. Mengenai ketiadaan rincian anggaran di papan informasi proyek, “Nanti akan kami sampaikan perincian anggaran di kantor desa,” ujar ketua TPK Dusun Paroto.

Menanggapi keluhan warga dan pernyataan pelaksana kegiatan, tim media menyatakan akan terus melakukan pemantauan terhadap seluruh kegiatan pembangunan yang berlangsung di Desa Paroto hingga selesai. Hal ini penting guna memastikan bahwa seluruh kegiatan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan tidak ada penyimpangan dalam penggunaan anggaran.

Warga Dusun Paroto berharap pengawasan yang lebih ketat dari pihak terkait, termasuk inspektorat, untuk memastikan pelaksanaan kegiatan berjalan dengan baik dan transparan. Mereka menginginkan agar setiap penggunaan anggaran desa dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Kegiatan pengerasan jalan tani di Dusun Paroto ini menjadi sorotan publik karena adanya isu transparansi anggaran. Meskipun pihak pelaksana kegiatan telah memberikan penjelasan, warga tetap menginginkan adanya pengawasan yang lebih ketat. Hal ini untuk memastikan bahwa setiap dana yang berasal dari Dana Desa digunakan dengan benar dan bermanfaat bagi masyarakat luas.

Tim media akan terus mengikuti perkembangan ini dan memberikan informasi terbaru kepada masyarakat mengenai setiap perkembangan yang terjadi. Masyarakat diharapkan tetap aktif mengawasi penggunaan dana desa agar pembangunan desa dapat berjalan sesuai harapan bersama. (TIM)