PAREPARE – Tim Investment Project Ready to Offer (IPRO) South Sulawesi Investment Challenge (SSIC) turun melakukan verifikasi lapangan terhadap proyek investasi yang di tawarkan Pemerintah Kota Parepare, kamis (11/7/2024).
Proyek investasi yang di tawarkan Pemerintah Kota Parepare, adalah Mall and Apartment (P’Mart) di wilayah Kelurahan Lumpue, kecamatan Bacukiki Barat, kota Parepare. Tim IPRO SSIC turun di dampingi Kepala Dinas PMPTSP Parepare, Hj. St Rahmah Amir, Dinas Lingkungan Hidup, SKPD terkait lainnya dan Lurah Lumpue.
PhD Direktur Eksekutif Universitas Hasanuddin, yang juga Wakil Presiden 2 Indonesia SDGs Center Network (ISCN) memimpin verifikasi lapangan ini, Prof. Muhammad Yusri Zamhuri mengatakan, bahwa kegiatan ini dalam rangka 8 South Sulawesi Investment Challenge (SSIC) 2024, kehadirannya di Parepare bersama tim, untuk menverifikasi kelayakan proyek yang sudah di tawarkan oleh Pemkot Parepare kepada investor. Salah satunya, adalah proyek pembangunan Mall dan Apartemen (P’Mart). Kebetulan proyek ini dari awal di inisiasi oleh Pemda Parepare, dari sekian proposal ada beberapa kriteria yang kami tetapkan, untuk menilai kelayakannya.
Lanjut Yusri menjelaskan, dari kriteria yang di tetapkan, ada lima komponen besar yang akan di nilai kelayakannya. Di antaranya, kelayakan strategi, kelayakan ekonomi dan kelayakan komersial. Lalu keempat kelayakan finansialnya, dari mana pembiayaannya. Paling penting lagi, komponen terakhir manajemennya, artinya pengelolaan mal ini nanti seperti apa antara swasta dan Pemda. Kita sudah lihat lapangannya, berapa luas rencana proyeknya. Termasuk, keterkaitannya dengan sekitarnya. Di sana (rencana lokasi pembangunan P’Mart) ada penduduk. Kami juga akan tanya kepada masyarakat di sekitar situ, apakah mereka siap, kalau ada mal di bangun di sekitar sini.
“Hal ini di lakukan, untuk mengetahui apakah masyarakat sekitar menerima jika nantinya ada pembangunan P’Mart di belakang Rumah Sakit dr Hasri Ainun Habibie. Implikasinya bisa membuat Parepare lebih banyak pengunjung, jadi apakah ketersediaan mereka menerima kehadiran mal sebagai pembangunan baru itu, untuk menjadi ikon pertama Kota Parepare di kemudian hari. Kalau orang datang di sini, pasti ada konsekuensi lain. Bagaimana jalanya, apakah bisa lancar atau bisa menimbulkan kemacetan, “Tutur Yusri.
Sementara Kepala Dinas PMPTSP Parepare, St. Rahmah Amir mengemukakan, ini merupakan kegiatan tahunan Dinas PTSP Sulsel bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI), untuk menyerap beberapa investasi di daerah. Jadi, dari beberapa proposal yang kita masukkan kemudian di lakukan verifikasi oleh Tim Provinsi beserta BI. Dari 19 proposal yang masuk Parepare keluar menjadi 8 besar. Dari delapan proposal itu, akan di saring lagi untuk masuk lima besar. Di lima besar nantinya, akan di lakukan presentasi di Forum Pinisi Sultan yang rencananya di laksanakan akhir Agustus 2024 pada ajang Top 8 South Sulawesi Investment Challenge (SSIC) 2024.
“Bagian daripada itu, sekarang sudah di lakukan verifikasi lapangan. Seperti itu salah satunya, masih banyak lagi syarat dan ketentuan untuk masuk di lima besar. Saat verifikasi lapangan, Pak Prof lebih banyak analisa dampak lingkungan nantinya, jika itu di respons oleh investor. Kemudian salah satu tujuan kami bagaimana mengurangi kekumuan yang ada di belakang Rumah Sakit dr Hasri Ainun Habibie. Sayapun berharap, Parepare bisa kembali masuk lima besar di ajang SSIC 2024, serta dampak bagaimana fasilitasi Dinas PTSP Sulsel dan BI dapat merekomendasikan beberapa SSIC yang ditawarkan oleh Pemkot Parepare, “Paparnya.
Sebelumnya Parepare juga pernah mengusulkan Kawasan Industri dan Pergudangan Parepare Sekitarnya (Kipas), kemudian landasan kontainer dan kini P’Mart. (*)