Soppeng, onlinekasus.com – SMPN 1 Marioriwawo, sebuah sekolah umum di wilayah Marioriwawo, telah berhasil menciptakan lingkungan yang inklusif bagi pelajar muslim dengan menyediakan berbagai fasilitas untuk kegiatan keagamaan.
Menurut Kusnadi, seorang Guru Agama di sekolah tersebut, setiap pagi antara jam 07.00 hingga jam masuk, sekolah memfasilitasi pelajar muslim untuk melaksanakan Dhuha Berjamaah. Hal ini telah menjadi kebiasaan di sekolah tersebut, meskipun sekolah ini berstatus sebagai sekolah umum.
“Bahkan di hari Jumat di akhir bulan minggu efektif, sekolah akan mengundang ustadz dari luar untuk mengimami Dhuha sekaligus memandu pengajian rutin,” terang Kusnadi, yang merupakan jebolan IAIN Alauddin.
Haeriani, seorang guru agama Islam lainnya di SMPN 1 Marioriwawo, menambahkan bahwa setiap akhir shalat Dhuha, diadakan pembacaan ayat suci Al-Quran sebagai upaya pembiasaan. Hal ini merupakan bagian dari program sekolah untuk mewisuda pelajar yang berhasil menamatkan bacaan 30 juz Al-Quran.
“Ini adalah upaya kami untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang mendukung pengembangan spiritualitas pelajar muslim,” ujar Haeriani.
Dengan adanya berbagai kegiatan keagamaan yang diselenggarakan di SMPN 1 Marioriwawo, sekolah ini memberikan contoh bagaimana sebuah sekolah umum dapat menjadi tempat yang ramah dan inklusif bagi seluruh siswanya, tanpa memandang latar belakang keagamaan mereka.
