Pemkot Parepare Distribusikan Gerakan Pangan Murah dan Perbanyak Rumah Pangan Kita

PAREPARE – Pemerintah Kota Parepare (Pemkot), bergerak dalam upaya pengendalian harga barang kebutuhan pokok khususnya menjelang Bulan Ramadan. Salah satunya melalui Gerakan Pangan Murah (GPM), gerakan ini serentak di lakukan di semua Kota/Kabupaten di Sulawesi Selatan, 4 – 8 Maret 2024, senin (4/3/2024).

Sekretaris Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Parepare, Asisten II Setdako Parepare, Andi Ardian Asyraq mengatakan, kegiatan Gerakan Pangan Murah ini, untuk membantu masyarakat mendapatkan bahan pokok harga murah dan menjamin kebutuhan pangan, terutama selama Ramadhan. Gerakan Pangan Murah di Parepare, di awali di pelataran Masjid Terapung BJ Habibie, kecamatan Bacukiki Barat dan Lapangan Kavaleri kecamatan Soreang, di mulai pukul 09.00 Wita. Ini menjadi atensi adalah harga barang kebutuhan pokok yang bergejolak di antaranya beras, berdasarkan hasil pantauan bersama jajaran terkait Pemkot Parepare di Pasar Rakyat Lakessi, minggu (3/3).

“Sebenarnya yang bergejolak itu adalah beras jenis premium. Sementara beras medium, tetap stabil terkendali. Beras medium atau SPHP ini, stabil terkendali. Harganya Rp.10.900 per kg atau Rp.54.500 per 5 kg, untuk yang tidak terkendali itu beras premium. Tapi itu kan berlaku hukum pasar, supply and demand. Harga naik karena permintaan tinggi, namun yang mengkonsumsi beras premium adalah masyarakat golongan ekonomi menengah ke atas. Dari laporan harga yang di keluarkan Dinas Perdagangan Parepare per 4 Maret 2024, harga beras varietas kristal (premium) Rp.16.500 per kg, beras varietas santana (premium) Rp.14.700 per kg, beras varietas 74 (premium) Rp.14.400 per kg, beras Bulog medium Rp.10.900 per kg, “Tuturnya.

Lanjut Andi Ardian menekankan, beras medium atau SPHP ini, memiliki kualitas yang bagus dan tidak kalah dengan beras premium. Bulog pun menjamin ketersediaan beras medium ini cukup untuk 10 bulan ke depan. Karena itu, melalui Gerakan Pangan Murah, distribusi pangan terutama beras medium akan di sebar merata ke seluruh Kecamatan dan Kelurahan di Parepare. Di tambah Rumah Pangan Kita (RPK), outlet penjualan pangan pokok untuk masyarakat binaan Bulog harus di perbanyak, jika perlu ada di setiap RW.

“Dengan distribusi sebaran merata dan mudah di dapatkan masyarakat ini, untuk mengantisipasi munculnya spekulan – spekulan. Hanya saja terlihat dari kegiatan hari pertama Gerakan Pangan Murah, pola distribusi perlu di benahi sehingga tidak terjadi antrean atau penumpukan konsumen. Gerakan Pangan Murah di Parepare berlanjut hari kedua, selasa (5/3) di Taman Mattirotasi Kecamatan Ujung, hari ketiga Rabu (6/3) di pelataran Islamic Centre Kecamatan Ujung, hari keempat Kamis (7/3) di Islamic Centre, dan hari kelima Jumat (8/3) di Lapangan Lompoe Kecamatan Bacukiki, “Tutup Andi Ardian. (*)