GOWA, ONLINEKASUS.COM —
Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Gowa, menggelar “Festival Pesona Danau Mawang Tahun 2023.”
Kegiatan diantaranya, Senam sehat, Lomba perahu katinting, Lomba mancing, Pameran UMKM Kab.Gowa yang di adakan di Danau Mawang Kel. Romang lompoa, Kec. Bontomarannu, Kab.Gowa, Sulawesi Selatan, Ahad (26/11/2023) pagi.
Turut di hadiri Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Gowa, H.Marzuki M, S.Sos, MM, Camat Bontomarannu Muhammad Syafaat Surya Atmaja, AP, Danramil Botomarannu Kapt Inf Syamsuddin, Camat Somba Opu di wakili Sekcam H Muh. Zulfikar, Kapolsek Bontomarannu dalam hal ini di wakili Kanit Binmas Ipda Muh. Tahir, Lurah Romang lompoa, Lurah Mawang, Babinkamtibmas dan Babinsa Kel.Romang lompoa dan Kel. Mawang serta para tamu undangan.
Mengawali kegiatan ini, Sambutan Ketua DPC HNSI Kab.Gowa Muh. Ayusal Salam S.St.Pi, MM, Mengatakan Festival Pesona Danau Mawang ini adalah awal, begitu juga dengan kegiatan lomba perahu katinting baru pertama kali di adakan di Kab. Gowa.
Khususnya di ajang lomba perahu katinting, selaku pengurus HNSI Kab.Gowa merupakan motivasi bagi kami dan berupaya agar komunitas perahu katinting ada juga di Kab.Gowa.

.
Selain itu, kegiatan ini juga dapat membantu ekonomi warga lokal, sekaligus peluang untuk membuka pemasaran produk UMKM yang ada di Kabupaten Gowa, harapan kita kegiatan ini bukan kali ini saja di gelar, insya Allah di tahun yang akan datang kita akan laksanakan yang lebih meriah. Namun kita tetap berharap keberadaan Danau Mawang ini mendapat perhatian khusus dari pemerintah Kabupaten Gowa, sehingga menjadi ikon wisata Kab.Gowa, Ujarnya
Dikatakan Ayusal Salam, sejarah Danau Mawang ini sangat historis dan tidak dapat di pisahkan dengan “Tuanta Salamaka Syekh Yusuf “, olehnya itu dengan komitmen kita untuk tetap menjaga keberadaan Danau Mawang ini, begitu juga dengan ekosistim ikan di Danau Mawang agar tetap terpelihara dengan baik, harap Muh. Ayusal Salam.
Sementara itu, Ketua Panitia Mancing yang juga salah seorang tokoh pemuda di Kabupaten Gowa, Mapparenta Dg Sele mengatakan, Dengan adanya kegiatan Festival Pesona Danau Mawang ini, merupakan wadah untuk mempererat tali silaturahmi antara Pengurus HNSI Kab.Gowa dengan peserta lomba mancing, lomba perahu katinting dan para peserta senam sehat.
“Khususnya di kegiatan lomba mancing, tujuannya selain untuk refresing juga untuk mengingatkan kita bahwa Danau Mawang ini punya sejarah yang dulunya dikenal memiliki ikan yang banyak,” jelasnya Dg Sele.

” Danau Mawang “
Mempunyai “HISTORIS” sekitar Tahun 1565 Raja Gowa 12 Imanggorai Daeng Mammeta, ada seekor kerbau yang kuat dan sakti ” i Tambalaulung “suatu hari iTambalaulung bersama teman-temannya beristirahat sambil berkubang disebuah rawa, yang sekarang dinamakan Danau Mawang, setelah berkubang iTambalaulung memanggil teman-temanya untuk melanjutkan perjalananya, namun sebagian temannya masih ada yang mau mandi dan berkubang, sehingga Tambalaulung sangat marah dan menanduki temannya hingga mati, tak lama kemudian datanglah seekor kerbau yang sangat besar kuat dan sakti dari ke Rajaan Bone menemui Tambalaulung untuk mengadu Kekuatan, setelah keduanya mengadu kekuatan selama 7 hari 7 malam, maka tumbanglah Kerbau dari kerajaan Bone”Mati” dan tak lama kemudian dengan luka yang sangat parah Tambalaulungpun Mati, setelah Tambalaulung mati dan terapung di air tiba-tiba bermunculan tumbuh Bunga Teratai” Bahasa Makassar Tonjong” maka dinamakanlah Danau Mawang, dengan ciri hasnya Bunga Teratai (Bunga Tonjong).
Tahun 1640, Syekh Yusuf Tuanta Salamaka ri’Gowa diutus oleh Raja Gowa (Sombaya) ke Bontoala Cikoang Menuntut Ilmu Agama Tasauf, Aru Palakka dikembalikan ke Kerajaan Bone belajar Ketatanegaraan dan Sultan Hasanuddin sendiri tetap di Gowa Belajar Ilmu Ketatanegaraan.
Setelah Syekh Yusuf selesai menuntut Ilmu Tasauf kembali lagi ke Gowa, maka dipanggillah Lo’mo Ri’Antang oleh Da’to Ri’Panggentungang, diperintahkan untuk memanggil Syekh Yusuf untuk pergi memancing di Danau Mawang dan ahirnya Beliau Ber 3 berangkat pergi Mancing di Danau Mawang, tak lama kemudian tibalah Waktu Sholat Ashar, setelah mereka melakukan Sholat Ashar bertepatan dengan Hujan, maka Da’to Ri’Panggentungang menyuruh Lo’mo Ri’Antang pergi mencari Api untuk bakar Rokok, namun Lo’mo Ri’Antang tidak mendapatkan Api, sehingga Da’to Ri’Panggentungang, mengambil rokoknya yang telah digulung lalu menarik naik lengan bajunya lalu membakar rokonya melalui air yang menetes dari Capingnya (Saraung bahasa Makassar), Lo’mo Ri’Antangpun melihat Da’ to Ri’panggentungang telah merokok dan secara spontan Lo’mo Ri’Antang juga mengambil rokoknya yang sudah digulung lalu membakar melalui Kilatan Petir saat itu Syekh Yusuf menoleh kekanan Da’to Ri’panggentungang lagi asik menikmati rokonya dan menoleh kekiri Lo’mo Ri’antang juga lagi asik menikmati rokonya, lalu Syekh Yusuf Tuanta Salamaka Ri’Gowa meletakkan pancingnya lalu berdiri berjalan turun ke danau air setinggi diatas lutut orang dewasa dan mengambil rokoknya yang telah digulung dan mencelupkan ke dalam air sebatas ketiaknya, dengan izin Allah yang Maha Kuasa begitu Syekh Yusuf menarik tangannya dari dalam air rokoknyapun terbakar dan ahirnya merekapun ber 3 menikmati rokoknya diwaktu hujan, inilah sekapur sirih tentang Danau Mawang”.tutur Mapparenta Dg Sele

Pada kesempatan sama, “Festival Pesona Danau Mawang Tahun 2023 ini, resmi di buka oleh Bupati Gowa dalam hal ini di wakili Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Gowa, H Marzuki M, S.Sos, MM.
Dalam sambutannya H. Marzuki mengatakan, kegiatan Festival Pesona Danau Mawang ini merupakan rangkaian untuk memeriahkan Hari Jadi Gowa Ke-703 tahun. Kita ketahui bahwa Danau Mawang ini mempunyai sejarah yang tentunya Pemerintah Kabupaten Gowa selalu memberikan support dan dukungan dalam pengembangannya, baik budi daya ikannya sehingga dapat meningkatkan pendapatan para nelayan dan sektor parwisatanya agar lebih menarik, seperti hari ini yang telah kita saksikan bersama adalah lomba balap perahu katinting.
Festival Pesona Danau Mawang ini meskipun baru saja dilakukan namun kita berharap festival ini menjadi kebiasaan yang membudi daya dengan adanya sinergitas dan kolaborasi dengan pihat terkait.
“Kami mengapresiasi Ketua DPC HNSI Kabupaten Gowa dan jajarannya, atas segala kontribusinya, menjaga dan memelihara kelestarian danau mawang dengan menggelar kegiatan yang sungguh menarik, yakni lomba perahu katinting yang baru pertama kali diadakan di Kab. Gowa khususnya di Danau Mawang, kita berharap semoga ajang ini menjadi agenda tahunan di Kabupaten Gowa”.ungkap H Marzuki
Dalam Festival Pesona Danau Mawang Tahun 2023 ini, lomba senam sehat di hadiri sebanyak kurang lebih 800 peserta, lomba mancing sebanyak 252 peserta dan di lomba perahu katinting sebanyak 30 peserta dari berbagai kabupaten di Sulsel.(Haris)











