Barru, Onlinekasus.Com – Panen raya secara serentak dijajaran Kodam XIV/Hasanuddin yang dipimpin langsung Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Bobby Rinal Makmum, S.I.P secara Virtual di Dusun Ele Desa Lompo Tengah Kec. Tanete Riaja Kab.Barru, kamis (18/04/2024)
Pelaksanaan panen raya padi Kodim 1405/ Pare-pare dipusatkan di Dusun Ele, Desa Lompo Tengah , Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru dihadiri Letkol Inf Hastiar Hasta S.I.P (Dandim 1405/Parepare) bersama Ny. Ika Fabianty Hastiar Hatta (Ketua Persit KCK Cabang XL Dim 1405/Parepare , Bupati Barru di wakili Kadis Pertanian, Kapolsek Tanete Riaja, Kades Lompo tengah bersam staf, para penyuluh pertanian, Babinsa, Bhabinkamtibmas , Kelompok Tani dan Masyrakat setempat.
Mayjen TNI Bobby Rinal Makmun, S.I.P., (Pangdam XIV/Hasanuddin) secara Virtual menyampaikan dimana Wilayah kita Provinsi Sulawesi selatan masuk dalam 10 besar terbaik optimalisasi lahan program TNI dan sebagai salah satu lumbung pangan nasional
Dengan Adanya kerja sama TNI dengan pemerintah dalam swktor pertanian menjadi atensi bagi kita bersama untuk bersama-sama berbuat untuk kesejahteraan masyarakat dengan harapan agar supaya lebih giat bekerja secara optimal dan mendukung program Swasembada Pangan, ucap Pangdam XIV/Hasanuddin.
Dalam sambutanya Letkol Inf Hastiar Hasta S.I.P (Dandim 1405/Parepare) menyampaikan,”dengan adanya Panen Raya Padi Serentak tersebut diharapkan dapat menjadi momentum untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan meningkatkan produksi padi di Kabupaten Barru. Dengan kerja sama yang baik antara TNI, petani, dan pemerintah daerah, diharapkan target Swasembada Pangan dapat tercapai dengan baik”. Ucap Dandim.
Di sisi lain Kepala Dinas Pertanian mewakili Bupati Barru mengatakan bahwa Sudah ada MOU antara pemerintah dengan TNI untuk Tanaman padi dan jagung,
Ia menyamapaikan bahwa Elnino sudah selesai tapi Dampak Elnino masih panjang terutama dampaknya di bidang pertanian
Salah satu strategis untuk mengatasi El Nino adalah percepatan tanam,Ikuti musim tanam dan Gunakan bibit yang menjadi prioritas unggulan.’ungkapnya’.
Harapan kita kedepan agar petani menggunakan Teknologi budidaya dimana frekuensi keberhasilan insyaallah akan mencapai 30 persen.(br)











