WAJO, ONLINEKASUS.COM — Gemuruh suara mesin katinting kembali menggema di perairan Danau Tempe, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. Lomba perahu tradisional bertajuk “Katinting Race Karang Taruna 2025” resmi dibuka oleh Bupati Wajo, Andi Rosman, di Desa Pajalele, Kecamatan Tanasitolo, Sabtu (1/11/2025).
Ajang bergengsi ini menjadi salah satu upaya nyata dalam melestarikan budaya bahari dan mempererat semangat kebersamaan masyarakat Wajo.
Turut hadir dalam pembukaan, Ketua DPRD Wajo Firmansyah Perkesi, Wakil Ketua DPRD Andi Merly Iswita, Ketua Karang Taruna Kabupaten Wajo Amran, serta sejumlah anggota DPRD, kepala OPD, dan tamu undangan lainnya.
Bupati Andi Rosman dalam sambutannya menegaskan pentingnya menjaga tradisi bahari yang telah menjadi bagian dari identitas masyarakat Wajo.
“Ini perlu kita jaga dan lestarikan, sebab sebagai orang Wajo yang hidup di sekitar danau, budaya bahari adalah kebanggaan tersendiri. Katinting Race bukan hanya ajang lomba, tetapi juga momentum memperkuat silaturahmi dan sportifitas,” ujar Andi Rosman.
Ia menambahkan, dari kegiatan ini juga bisa lahir bibit-bibit atlet dayung yang mampu mengharumkan nama daerah di kancah nasional.
“Kita bangga jika suatu saat Wajo punya atlet dayung berprestasi yang lahir dari semangat kegiatan seperti ini,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Karang Taruna Kabupaten Wajo, Amran, menyebut Katinting Race 2025 merupakan bentuk nyata komitmen generasi muda dalam menjaga, mempromosikan, dan mengembangkan warisan bahari daerah.
“Katinting Race bukan sekadar lomba perahu, tetapi wujud kecintaan kami terhadap tradisi bahari yang menjadi kebanggaan masyarakat Wajo. Ini juga menjadi wadah memperkuat kebersamaan dan semangat gotong royong antar generasi muda,” ungkapnya.
Tahun ini, Katinting Race diikuti peserta dari berbagai kabupaten di Sulawesi Selatan, bahkan beberapa dari luar provinsi, termasuk peserta asal Kalimantan, yang datang untuk meramaikan perhelatan tersebut.
Dengan dua kelas lomba utama, yakni Underbound (48 peserta) dan Tongkat Gantung (16 peserta), ajang ini menjadi magnet baru pariwisata bahari di Danau Tempe.
“Dengan dukungan penuh masyarakat, Danau Tempe kembali menjadi pusat perhatian dan kebanggaan Wajo sebagai daerah yang kaya akan tradisi bahari,” tutup Bupati Wajo penuh semangat.














