BARRU, ONLINEKASUS.COM — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barru menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Multisektor Penanggulangan Darurat Bencana (PDB) Hidrometeorologi Basah untuk periode Triwulan IV Tahun 2025. Kegiatan ini dipimpin oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sebagai leading sektor dan berlangsung di Ruang Data Setda Barru, Jumat (31/10/2025).
Rakor tersebut dibuka secara resmi oleh Penjabat Sekretaris Daerah (Pj. Sekda) Barru, Abubakar, yang hadir mewakili Bupati Barru.
Dalam sambutannya, Sekda Abubakar menekankan pentingnya kesiapsiagaan pemerintah di semua tingkatan dalam menghadapi potensi bencana, terutama saat memasuki musim penghujan.
> “Pemerintah harus hadir lebih awal ketika masyarakat tertimpa musibah,” tegas Abubakar.
Ia juga meminta para camat, lurah, dan kepala desa untuk segera melaporkan setiap kejadian bencana secara berjenjang agar respon cepat dapat dilakukan oleh Posko Siaga Bencana.
Sekda mencontohkan peristiwa hujan deras pada 26 Oktober 2025 yang menyebabkan genangan di sejumlah titik di jalan Trans Sulawesi.
> “Bupati dan Wakil Bupati Barru mengharapkan seluruh jajaran bergerak cepat dalam menghadapi kondisi seperti ini,” ujarnya.
Abubakar menambahkan, Pemkab Barru telah menyiapkan Posko Siaga Bencana 1×24 jam di depan Rumah Jabatan Bupati Barru sebagai bentuk kesiapsiagaan daerah dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi.
Selain itu, Sekda juga menekankan pentingnya penyajian data akurat dari para penanggung jawab wilayah untuk menghindari kesalahpahaman publik. Ia menyinggung informasi yang sempat beredar di media sosial tentang kondisi jalan Trans Sulawesi pada 26–27 Oktober lalu.
> “Ada yang menyebut jalan putus, padahal yang terjadi hanya pelambatan. Data yang akurat penting sebagai dasar pengambilan kebijakan,” jelasnya.
Dalam sesi tanya jawab, Abubakar menyoroti peran penting pemerintah desa dalam menjaga infrastruktur, khususnya drainase dan jalan. Ia menjelaskan bahwa pembangunan drainase merupakan kewenangan Balai Jalan, bukan pemerintah desa.
> “Pemerintah desa bisa menyurat ke Dinas PU Provinsi untuk menyampaikan kebutuhan perbaikan saluran air. Sambil menunggu tindak lanjut, lakukan kerja bakti membersihkan saluran dan pasang tanda peringatan di titik rawan longsor atau jalan rusak,” imbaunya.
Sekda juga menambahkan, penyumbatan gorong-gorong sering disebabkan oleh material tanah dan lumpur yang terbawa air hujan. Karena itu, kerja bakti rutin dinilai penting untuk menjaga kelancaran aliran air dan mencegah banjir.
Rakor multisektor ini dihadiri oleh para pimpinan OPD, camat, lurah, dan kepala desa se-Kabupaten Barru.
Dengan adanya koordinasi lintas sektor ini, Pemkab Barru berharap seluruh jajaran semakin siap, tanggap, dan solid dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi di wilayahnya.(br)














