Wajo, onlinekasus.com – Masyarakat Toddang Saloe, Kecamatan Sabang Paru, Kabupaten Wajo, melakukan aksi protes terhadap mobil pengangkut pasir yang diduga merusak jalan utama yang sering dilalui warga setempat. Protes ini memuncak dengan penutupan jalan oleh warga mulai tanggal 22 hingga 24 Januari 2025.
Menurut keterangan salah seorang warga setempat, aksi penutupan jalan dilakukan sebagai bentuk keprihatinan atas kondisi jalan yang semakin rusak akibat aktivitas mobil pengangkut pasir. “Jalan ini kami tutup selama tiga hari, dari tanggal 22 sampai 24 Januari. Kami terpaksa melakukannya karena mobil-mobil pengangkut pasir merusak jalan kami,” ungkapnya.
Namun, meskipun jalan sudah dibuka kembali pada 25 Januari, mobil pengangkut pasir tetap melintasi jalan tersebut. Hal ini kembali menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat, mengingat kondisi jalan semakin parah. Pada hari ini, Minggu, 26 Januari 2025, mobil pengangkut pasir sudah tidak terlihat melintas lagi karena jalan yang rusak parah tidak memungkinkan untuk dilewati.
Warga mengungkapkan bahwa pasir yang diangkut berasal dari tambang di Desa Kebo, Kabupaten Soppeng. Tambang tersebut diketahui dimiliki oleh H. Samsuddin Dennu, yang juga menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Soppeng.
“Kami meminta kepada pemerintah Kabupaten Wajo untuk segera mengambil tindakan tegas. Jalan ini merupakan akses penting bagi kami, tetapi sekarang kondisinya rusak parah akibat aktivitas mobil pengangkut pasir,” ujar perwakilan masyarakat Toddang Saloe inisiatif AM.
Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari pihak pemerintah daerah maupun pemilik tambang terkait keluhan warga Toddang Saloe. Warga berharap ada solusi yang segera diberikan agar akses jalan mereka bisa kembali digunakan tanpa gangguan dari aktivitas pengangkutan pasir. (Tim)